Gangguan
keamanan yang sering timbul di negeri ini adalah salah satu permasalahan yang
harus di prioritaskan dalam penanggulanganya.Gangguan tersebut selalu berasal
dari oknum – oknum masyarakat yang ingin menghapus ideologi bangsa ini.Polri,
dalam menjalankan tugas pokoknya yang tertera pada pasal 13 UU no 2 tahun 2002
sebagai penegak hukum, harus lebih ekstra dalam menanggulangi masalah
ini.Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tujuan utama dalam
pelaksananaan tugas polri.Intelijen sebagai salah satu fungsi teknis polri
bekerja dalam menanggulangi masalah keamanan dan ketertiban masyarakat.potensi
gangguan keamanan yang harus di antisipasi antara lain, demografi, geografi,
SDA, ideology, politik, ekonomi, sosbud dan keamanan. Dalam kurun waktu 1 tahun
Indonesia sering dihadapakan dengan masalah – masalah poltik, ekonomi dan
keamanan.Masalah itu terdapat pada masa pemilihan umum yang dimana adanya
kejahatan ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh partai – partai politik.Dalam
bidang ekonomi, masalah kenaikan harga BBM yang tak kunjung henti sebagai suatu
penghambat kegiatan keseharian masyarakat Indonesia.Bidang keamanan menjelaskan
tentang berbagai bentuk tindak pidana yang selalu merajalela yang dilakukan
oleh masyarakat Indonesia. Tindak pidana tersebut berupa kejahatan
konvensional, trans nasional, yang berdampak kontijensi dan kejahatan terhadap
kekayaan Negara. Penyelidikan, pengamanan dan penggalangan sebagai kegiatan
intelijen selalu dioptimalkan dalam mengatasi gangguan keamanan. Penyilidikan
ini di fokuskan pada titik – titik rawan akan timbulnya kejahatan. Setelah
mengetahui titik – titik tersebut, kegiatan pengamanan di laksanakan demi
terciptanya situasi aman dan tertib.Tahap akhirnya adalah penggalangan pada area
tersebut dengan tujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak berbuat yang tidak
semestinya.Ketiga kegiatan di atas sangatlah tidak dapat dipisahkan karena
saling membutuhkan dalam penyelesaian tugas pokonya.
Dari latar belakang yang di
jelaskan di atas penulis melakukan perumusan masalah – masalah yang berkaitan
dengan gangguan kamtibmas yang akan terjadi. Adapun masalah – masalah tersebut
antara lain :
b. Bagaimana
implementasi intelijen dalam menanggulangi setiap gangguan kamtibmas yang
terjadi di Indonesia
c. Bagaimana
implementasi teknologi yang di gunakan dalam menanggulangi keamanan
Penulisan
makalah ini mempunyai maksud agar pembaca dapat mengerti dan mengetahui kinerja
intelijen dalam menjaga gangguan kamtibmas.Yang dimana tertera pada setiap
tugas pokok, peran dan fungsinya.Tujuan penulisan makalah ini adalah melaporkan
kepada pimpinan tentang penugasan yang dibuat dan agar di beri penilaian sesuai
dengan keterampilan penulis.pembuatan makalah ini berdasarkan apa yang telah di
pelajari oleh penulis baik itu dari lingkup internal maupun eksternal
Intelijen berasal dari
kata Intellegence yang berarti pandai, memiliki daya kemampuan
berpikir.Dengan demikian idealnya seorang petugas atau anggota intelijen memang
harus pandai serta memiliki daya kemampuan berpikir yang tinggi, sehingga mampu
menganalisis terhadap segala perkembangan situasi yang terjadi. Dalam kehidupan
sehari-hari tanpa disadari, sebenarnya kita sudah melaksanakan kegiatan
intelijen, misalnya apabila kita akan mengikuti seleksi menjadi Taruna atau
siswa. Maka kita tentu akan mencari sebanyak mungkin bahan keterangan (baket) yang
berkaitan dengan seleksi dimaksud. Diantaranya persyaratan yang harus dipenuhi,
orang yang berwenang atau yang dianggap tahu banyak berkaitan dengan seleksi,
orang yang sudah berhasil mengikuti seleksi.Cara untuk mendapatkan baket
tersebut, dapat dilakukan dengan wawancara, pengamatan, penelitian dan lain
sebagainya.
Intelejen
mempunyai 3 (tiga) pengertian yaitu Intelijen sebagai kegiatan, Intelijen sebagai produkI, dantelijen sebagai organisasi
1.
Intelejen sebagai kegiatan
Merupakan suatu usaha, pekerjaan, dan kegiatan (UPK) untuk mendapatkan
pengetahuan atau bahan keterangan tentang sasaran.Intelejen sebagai kegiatan dibagi atas
Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan
Adalah
Intelijen yang diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas pokok Polri dari
pengertian Intelejen secara umum dikaitkan dengan pengertian Intelijen
Kepolisian maka akan terlihat ciri-cirinya sebagai berikut :
1)
Intelkam berada pada dua lingkungan tugas; yaitu dalam pelaksanaan tugas
Polri, dan dalam rangka pelaksanaan Intelejen Nasional (Komuniti Intelijen).
2)
Intelkam dalam tugasnya ikut mengamankan Politik Nasional, namun dalam
pelaksanaannya masih terikat pembatasan, karena kedudukannya yang merupakan
salah satu bagian dari Polri.
3)
Fungsi Intelkam pada dasarnya diemban oleh setiap anggota Polri, sedang
Intelijen Angkatan atau aparat lainnya, fungsi Intelijen hanya diemban oleh
personil atau anggota pada unsur Intelejennya.
Tupok Intelkam dirumuskan sebagai berikut :
1)
Melaksanakan PAM/LID terhadap masalah, perubahan, dan perkembangan
kehidupan sosial masyarakat, agar dapat diketahui trend perkembangannya.
2)
Mengidentifikasikan HTAG terhadap
kamtibmas.
3)
Melaksanakan pengamanan terhadap
sasaran-sasaran tertentu di masyarakat, menghilangkan sumber-sumber kerawanan
di bidang Ipoleksosbud Hankam di dalam masyarakat, dan menutup kesempatan atau
mencegah berhasilnya pihak-pihak tertentu untuk mengeksploitasi
kelemahan-kelemahan bagi kepentingan yang membahayakan kamtibmas.
4)
Melaksanakan internal security
dengan sasaran :
5)
Menciptakan situasi, dan kondisi
tertentu di masyarakat, agar menguntungkan dalam pelaksanaan tugas pokok Polri.
Adalah segala usaha, pekerjaan,
dan kegiatan di bidang intelijen, berupa penyelidikan, pengamanan, dan
penggalangan untuk keperluan pelaksanaan tugas, dan fungsi kepolisian, terutama
untuk kepentingan penegakan hukum dan kamtibmas.
Adalah sebagai “mata telinga”
pimpinan, hal ini mengandung pengertian bahwa pejabat Intelkam harus mampu
memberikan sebanyak mungkin baket terhadap perkembangan situasi dan kondisi,
sehingga tidak terdadak atas terjadinya peristiwa menonjol.
Dapat memberikan early detection
(deteksi dini) dan early warning (peringatan awal) kepada pimpinan atas
hakekat, dan sumber ancaman, sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi agar
tidak terdadak pada perkembangan situasi yang tidak menguntungkan.
B.
BAGAIAMANA IMPLEMENTASI INTELIJEN
DALAM MENANGGULANGI SETIAP GANGGUAN KAMTIBMAS YANG TERJADI DI INDONESIA
Intelijen sebagai fungsi
teknis polri berperan sangat penting dalam bidang pengumpulan atau collecting
the information.Dari pengumpulan tersebut kegiatan selanjutnya adalah
menganalisa, evaluasi dan buat rekomendasi serta menyusun laporan.
Adapun sebelumnya harus kita ketahuai peran dari pada
intelijen.Yakni :
1. Pendeteksi dan pemberi
peringatan dini dalam
penentuan kebijakan
pimpinan Polri;
2. Pengarah dalam penyelenggaraan kegiatan
operasional
3.
Pengaman kebijakan pimpinan Polri baik di tingkat pusat
maupun kewilayahan untuk kepentingan nasional;
4. Pencipta kondisi dalam mendukung
pelaksanaan tugas
pokok Polri untuk mewujudkan keamanan dalam
negeri;
5. Penyelenggara pelayanan
kepolisian di bidang Intelkam
6.
Pengemban fungsi
intelijen nasional.
Peranan intelkam
polri terbagi atas 2 kegiatan besar, yakni
a.
Kegiatan rutin kepolisian
b.
Operasional khusus kepolisian
manajemen operasional intelkam polri “pada dasarnya merupakan penerapan
proses manajemen dan kegiatan operasional dengan menggunakan teknik dan taktik
intelijen (penyelidikan, pengamanan dan penggalangan) untuk memelihara situasi
kamtibmas terh adap ancaman berupa
potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata.
Implementasi intelijen dalam
penanggulangan setiap gangguan kamtibmas yakni, sebagai pengetahuan, sebagai
organisasi dan sebagai kegiatan. Sebagai pengetahuan mempunyai tujuan yang
taktis dan strategis dengan pengetahuan intel dasar, intel actual dan intel
yang diramalkan. Intelijen sebagai organisasi mempunyai kemampuan untuk
mengamati, meyakinkan secara efisiensi dan efektif serta
produktifitas.Intelijen sebagai kegiatan terbagi dalam kegiatan rutin dan
operasional intelijen dimana terdiri atas penelidikan pengamanan dan
penggalangan.
C. BAGAIMANA IMPLEMENTASI TEKNOLOGI YANG DI
GUNAKAN DALAM MENANGGULANGI GANGGUAN KAMTIBMAS
teknologi atau pertukangan memiliki lebih
dari satu definisi, salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. sebagai aktivitas
manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
katateknologi
sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses
penemuan saintifik yang baru ditemukan. akan
tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yg sekarang dlm bagaimana menggabungkan sumber daya utk memproduksi produk yg diinginkan (dan pengetahuan kita ttg apa yg bisa diproduksi).
oleh karena itu, kita dpt melihat perubahan teknologi pd saat pengetahuan teknik kita meningkat. seiring dgn perkembangan situasi
teknologi terus berkembang misalnya teknologi informasi.
istilah
teknologi informasi mulai dipergunakan scr luas dipertengahan th 1980-an. teknologi ini merupakan pengembangan dr teknologi komputer yg dipadukan dgn teknologi telekomunikasi. difinisi kata informasi
sendiri scr internasional telah
disepakati sbg hasil dari pengolahan
data yg scr prinsip memiliki nilai
atau value yg lebih dibandingkan dgn data mentah.
komputer merupakan bentuk
teknologi informasi pertama (cikal bakal) yg dpt melakukan proses pengolahan data menjadi
informasi. dalam kurun waktu yang kurang lebih sama,, kemajuan teknologi
telekomunikasi terlihat sedemikian pesatnya, sehingga mampu membuat dunia jadi
terasa lebih kecil. dr sejarah ini dpt disimpulkan bahwa yg dimaksud dgn teknologi informasi
adalah suatu teknologi yg berhubungan dgn pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tsb dlm batas-batas ruang dan waktu.
dgn berpegang pd difinisi ini, terlihat bahwa komputer hanya merupakan salah satu produk dlm domain teknologi informasi. modem, oracle,
sap, printer, multimedia, cabling system, vsat, dsb, merupakan contoh dr produk-produk teknologi informasi.
dgn demikian, maka ada tiga matra pembentuk teknologi informasi yaitu : computing (teknologi
komputer), yg menjadi pendorong utama
perkembangan teknologi informasi, communication (teknologi komunikasi),
yang menjadi inti proses penyebaran informasi scr masal dan mendunia, content (muatan informasi), yg menjadi faktor pendorong utama implementasi
teknologi dlm seluruh bidang-bidang
kegiatan manusia.
berangkat dr pemahaman teknologi tsb dan mengamati kondisi riil menunjukkan bhw dampak dr perkembangan teknologi dan lingstra tlh berpengaruh thd berbagai jenis kejahatan seperti sebuah adagium mengatakan :“crime is the shadow of civilian“ (kejahatan adalah bayang-bayang
dari masyarakat ). dgn adanya perkembangan teknologi semakin canggih
kejahatanpun semakin canggih pula seperti kejahatan transnasional dgn alih teknologi, memunculkan kejahatan dlm bentuk kejahatan maya (cyber crime),
pemalsuan kartu kredit (credit card fraud), pembobolan bank melalui
computer on-line, dan pembajakan hak paten(intellectual property rights),
pasar bebas mempermudah teroris dan
gerakan pengacau keamanan meperoleh
senjata illegal (arms smuggling) dari negara lain yg diselundupkan dan berasal dari thailand,
malayasia dan philipina.
kesemua aktivitas kejahatan tsb tdk terlepas dari upaya mereka utk memanfaatkan teknologi terutama teknologi
informasi. hal ini dpt dibuktikan dari terungakapnya jaringan terorisme di indonesia melalui
sarana komunikaasi yg digunakan oleh mereka dlm berkomunikasi.
Kesimpulan yang saya ambil dari
makalah diatas adalah :
1.
Intelijen berasal dari kata Intellegence
yang berarti pandai, memiliki daya kemampuan berpikir. Intelejen mempunyai 3 (tiga) pengertian yaitu
Intelijen sebagai kegiatan, Intelijen sebagai produkI, dan telijen
sebagai organisasi
2.
Implementasi
intelijen dalam penanggulangan setiap gangguan kamtibmas yakni, sebagai
pengetahuan, sebagai organisasi dan sebagai kegiatan. Sebagai pengetahuan
mempunyai tujuan yang taktis dan strategis dengan pengetahuan intel dasar,
intel actual dan intel yang diramalkan. Intelijen sebagai organisasi mempunyai
kemampuan untuk mengamati, meyakinkan secara efisiensi dan efektif serta
produktifitas. Intelijen sebagai kegiatan terbagi dalam kegiatan rutin dan
operasional intelijen dimana terdiri atas penelidikan pengamanan dan
penggalangan.
3.
Implementasi peranan intelkam terbagi atas 2 yakni pada tataran makro
strategis dan tataran taktis operasional
Penulis sangat mengharapkan masukan dari dosen
dalam penyempurnaan makalah ini dan meminta maaf apabila ada kata – kata yang
kurang pantas.